"dear tulang rusuk "

“Bertemu masa lau”   Anggaplah kita dipertemukan Kembali dalam satu momen tertentu Sama sama ragu untuk memulai percakapan Sama sama   malu untuk membuka sebuah obrolan   mau mencoba untuk menyapa mungkin hanya sekedar bertanya halo enu apa kabar? kenapa baru ada liat muka?   tapi itu hanya ekspetasi hanya obrolan kecil dalam hati nyatanya tangan kanan kamu ada yang gandeng tu.. entahlah, tapi dalam pikiranku  itu adalah si pangeran baru kamu ya,apalah daya aku hanya si masa lalu yang jadi tamu   sekilas ketika aku mencoba mencuri padang dari pojok yang berbeda kamu berpaling malu dengan senyuman manis di bibir entah kenapa, senyuman manis kamu dan wajah semanis itu tanpa sadar   aliran air mataku berjatuhan di pipi mencoba kuat dengan berpaling hati tapi gagal, rasa rindu ini mengalakan segala drama pura pura itu   tapi nyatanya sekarang kita bedah cerita kamu menjadi rumah untuk punghuni di sebelah dan aku,   jadi penghuni

            “Patah hati bedah dunia ‘     Malam yang indah,bantal peluk jadi sandaran sementara Menatap kosong ke arah langit langit kos kosan Semakin sunyi malam,semakin mata membasah Air matapun tak bisa di bendung Mengiringi air mata berjatuhan.. Mencoba kuat dengan memutar lagu hangat dari tulus Asam dan garam pilu hati persis judul lagu itu,   Ketika air mata mulai berjatuhan tanpa suara Kamu akan sadar Menangis adalah cara matamu berbicara   ketika mulutmu tidak dapat menjelaskan betapa hancurnya hatimu.   Ada banyak hal yang tak patut di ungkapkan mulut Namun air mata mampu menjelaskannya dengan detail Dunia selalu menghadirkan pertemuan Namun ahkirnya membuatnya hancur lebur dengan perpisahan   Kamu mungkin tau rasanya patah hati karena zona percintaan Tapi ada yang lebih hancur dari itu Ketika perpisahan itu memisahkan antara dua dunia yang berbeda Yang tersisa hanya kenangan dan kehancuran Raga menghilang,tawa dan candanya j

        “ pengunjung warkop yang salah “     Kadang cinta itu emang aneh.. Pernah sesekali dunia mempertemukan aku dengan dia Sebut saja Namanya warkop. Warkop adalah warung kopi di pinggir jalan, Tempat orang singga,lalu pergi Iya,sama seperti dialah ya.. Datang hanya mampir, lalu menghilang menjadi angin Entah kenapa dunia menghadirkan pengunjung warkop seperti dia   Datang cuman   karena penasaran sama aroma kopinya Setelah dia tau aroma kopinya pahit Lalu Dia memutuskan untuk pergi mencari kopi yang lebih manis di warkop yang lain   kita mencoba memutar waktu 4 bulan yang lalu.. disuatu tempat,kita pernah duduk di bangku yang sama sunyi menjadi saksi,angin menjadi penenang saat itu dengan nada tulus,dan raut wajah meyakinkan sambari dia memandang lepas ke mataku jujur saat itu, aku agak merasa gemetar si.. dalam hati,aku bertanya ke diri sendiri apakah ini yang Namanya getaran cinta ya? Atau akunnya ajah yang alay dan lebay Yang m